Tiada
lagi Gadis.
Jaka
menyesal atas hilangnya Gadis. Serba salah atas tindak-tanduk kejam sendiri.
Tapi, Gadis sudah tiada. Untuk apa disesalkan lagi?
Maka,
Jaka tetap teruskan kasihnya pada orang lain. Tetap coba kecap bahgia sama
orang lain. Saban hari, ingatan untuk Gadis sudahpun ditelan oleh memori lapuk.
Jaka makin lupa akan Gadis.
Tapi,
Jaka tidak tahu. Bahwa Gadis tetap masih punya rasa abadi itu. Gadis tak
tergamak untuk berdendam. Untuk mendoakan sulu-hatinya terusan merana. Mungkin
Gadis seorang perempuan murahan yang kasihan, tapi bukan
perempuan-tidak-berperasaan-belas-kasihan.
Gadis
perhati canda mereka dari jauh. Asik sungguh. Akhirnya, Gadis senyum simpul
menontonkan itu. Gadis tahu; dengan melihatkan sulu-hatinya bahgia, dia juga akan
turut rasa yang sama.
Gadis
kini pergi dengan lapang dada. Gadis bukan lagi perempuan murahan yang kasihan.
5 comments:
"Gadis perhati canda mereka dari jauh. Asik sungguh."
Ini sudah cukup.
warghhh.bangun time senja dengan rasa bahagia.
kesian gadis, jaka itu dah kenapa?
Jaka tu tak guna. Titik.
Dya Zai : :')
Penjajah Minda : Moganya begitu.
SaddLone : Entah lah. Kena tanya Jaka sendiri :')
Fel : Awak... :')
Post a Comment